INFINA - Sejak berkembangnya teknologi, khususnya smartphone dan berbagai media di jejaring sosial, kata influencer semakin sering kita dengar. Istilah ini bukanlah hal yang baru, namun tidak sedikit orang yang ketika ditanya tidak mengetahui artinya.
Tidak hanya para orang tua, bahkan z orang yang notabene sedang update pun masih banyak yang belum tahu bahkan salah paham. Di Indonesia sendiri, influencer sering merujuk pada realita seseorang yang tenar, tenar atau memiliki banyak pengikut (followers). Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang perbedaan nano, micro, dan macro influencer.
Perbedaan antara Influencer Nano, Mikro dan Makro
Nano Influencer
Nano influencer adalah pengguna medsos yang memiliki 10.000 pengikut. Mereka bisa menjadi pengguna media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Twitter. Nano influencer berbeda dengan influencer profesional pada umumnya, mengingat mereka tidak memiliki pengikut sebanyak influencer besar. Sebagian besar unggahannya juga lebih khas dan masih personal, seperti foto dirinya, keluarga, teman, atau meme.
Meski begitu, nano influencer bisa memengaruhi pengikutnya di media sosial. Tak heran, banyak pebisnis pemula atau lokal yang menggunakan jasa nano influencer untuk mempromosikan produknya.
Dalam hal ini, nano influencer akan menjadi alternatif yang terjangkau, efisien, dan autentik. Belum lagi karena mereka bersedia menerima pembayaran sedikit atau tidak sama sekali. Sebaliknya, nano influencer biasanya akan menerima produk gratis sebagai imbalan atas promosi di akun mereka.
Mikro Influencer
Micro Influencer merupakan jenis influencer yang sering digunakan saat ini, terutama untuk brand yang baru memulai bisnisnya. Micro Influencer dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki sekitar 10.000 hingga 100.000 pengikut.
Meski jangkauannya lebih kecil dari Macro Influencer, mereka memiliki audiens yang lebih spesifik dan relevan, lho! Biasanya, Micro Influencer juga fokus pada topik atau subjek tertentu. Tentu saja, Micro Influencer memiliki hubungan yang sangat dekat dengan para pengikutnya.
Karena, mereka telah dianggap sebagai pemimpin opini pada topik atau subjek tertentu. Jadi, jika Anda berencana membatasi kelompok orang tertentu sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan, maka Micro Influencer adalah pilihan yang tepat.
Makro Influencer
Tidak seperti Mega Influencer, Macro influencer dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki kisaran pengikut 100.000 hingga 1 juta. Rata-rata, Macro Influencer mendapatkan kesuksesannya melalui internet. Mereka membuat konten-konten menarik, lucu atau inspiratif yang dikemas melalui vlogging, tweet atau postingan Instagram.
Macro Influencer memiliki audiens yang cukup besar dan terlibat dalam ceruk tertentu. Biasanya, mereka mengerti apa yang disukai atau tidak disukai audiens. Selain itu, mereka juga paham dan pandai berkolaborasi dengan brand.
Secara tidak langsung, mereka juga membangun dan mempererat persahabatan dengan pengikutnya. Jika Anda ingin mendapatkan eksposur dari khalayak luas tetapi tetap ingin menargetkan pelanggan tertentu, maka Macro Influencer lebih menguntungkan daripada Mega Influencer.
Demikian pembahasan mengenai perbedaan nano, micro, dan macro influencer, semoga bermanfaat.
cek juga : daftar micro influencer indonesia